­

Aku, Kini

September 07, 2017 / BY Retno Dwi Cahyani
Aku, saat itu adalah duka yang sesungguhnya Kau bayangkan saja Apabila wajah manis gulaku memuai di jalan raya Wajah keruh, rasa-rasa tak mau tumbuh dan tulang belulang meleleh menjadi lembah keluh Ada juga nafas yang ingin ku lepas dan menghitam di atas putihnya kertas Ah, sudah Itu dulu Mereka hanyalah bumbu-bumbu masa lalu Kini, aku suka memandangimu Rasanya seperti berada diatas ayunan bergerak dan terkoyak Angin-angin membawa duka lepas pergi merangkak dan hawa dingin melunak...

Continue Reading