­

Sebentar Lagi

Januari 08, 2017 / BY Retno Dwi Cahyani
Kemudian semesta berbicara tanpa berbahasa Petuahmu tertimbun di celah-celah otakku Lagumu sendu, lagumu mendayu, sayu dimatamu Syukurlah kini masih tersisa Dimana senyap dimalamku, renyah dipagi hariku Dalam spektrum cahaya yang mampir dipelupuk mata Dalam titik-titik bening embun yang luruh berjatuhan Sebab daun pasrah dikibas-kibas oleh angin Kelabakan dibawah kaki langit Membuncahkan perihal keinginan-keinginan yang surut terbawa badai.. Semesta sudah renta Semesta memasuki usia senja Bisakah kita rawat seperti anak kita sendiri? Seperti burung terbang dengan...

Continue Reading

Blurred

Januari 02, 2017 / BY Retno Dwi Cahyani
Kau,  Adalah sebuah lukisan yang tak ku kenal dalam diriku Menjelma potret alam dinding-dinding arteri Terpatri di setiap mimpi dalam tidur Tubuhmu tergerak lambat laun Seperti hawa dingin menyelinap di bawah pintu sel-sel darahku Dirimu duduk bersila diujung degup jantungku Menyeduh secangkir kopi hangat berasap keringat Menyimak sebuah nama mengudara Dalam igauan malam berkepanjangan.. Kau,  Adalah pertanyaan-pertanyaan yang selalu aku dengungkan Menjelma bising yang tertawan gendang telinga Mengejar kepastian yang mengangkasa dalam awang-awang Tubuhmu lalu...

Continue Reading