Aku Bisa
Kepalan angin segar mengetuk pintu otakku
Menembus ruang himpit memori yang berjubal
Satu dua kata mengobrak abrik dan menyeru
Tanpa lelah, tanpa letih tuk merapal
Keraguan luruh, perlahan menghilang bersama peluh
Terbang menjauh mengepakkan sejuta keluh
Melipat goyah, meredam gundah, menghapus jengah
Angan terus berlayar di samudera impian
Meningggalkan bekas jejak bisik doa tuan
Walau halang rintang berbaris rapi di hadapan
Gegap gempita hati berkobar nian tuk kemajuan
Keraguan akan terbakar hingga menjadi abu
Ku coba membenamkan keyakinan dalam dalam
Mengeja satu persatu sajak buaian dorongan bisu
Bersama waktu mendulang impian yang tlah lama tenggelam
0 komentar