Facebook youtube Pinterest Twitter LinkedIn instagram

A Lost Nemophilist

Tentang perempuan dibalik pepohonan yang selalu rindu menyelami hutan kata-kata


Setiap hati yang sedih,  Allaah hadirkan seseorang yang kan tenangkan.
Setiap hati yang terluka,  Allaah datangkan seseorang yang kan sembuhkan.
Setiap air mata yang jatuh, Allaah kirimkan tangan-tangan yang kan lembut mengusapnya. 
Pelan-pelan.. 
Tidak perlu tergesa-gesa.. 
Langitkan segala doa-doa.. 
Bawa diri membaik semestinya.. 
Hingga tak ada lagi hujan bergerimis dimata.
Hingga pertemuan yang tak disangka-disangka benar adanya. 
Tahu-tahu, ada yang hadir dan perlahan waktu berbisik jika sebentar lagi ia kan mengikis segala luka dan menjadikannya tiada. 
Tahu-tahu, ada yang datang dan ia kan menggenapkan segala kurang dan lebihnya. 
Membuat senyum yang mengembang lebih dari biasanya. 
Membuat degup dada bergetar lebih kencang di hari-hari esok dan lusa. 
Hingga akhirnya membuat kita percaya bahwa segala yang dari Allaah itu baik pada akhirnya.
Karena hidup adalah rangkaian kejutan demi kejutan setiap harinya dengan kadar yang berbeda.
Kemudian kita kan meleleh karna cintaNya, oleh sebab Ia telah mengatur segala indah hidup kita sedemikian rupa:')

Tenanglah wahai hati dan jiwa yang bersabar karna utamakan imaan dalam dada...

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Aku laut biar saja
Yang berdebur-debur sendirian
Percikan-percikan terakhirku yang bertahan di dinding karang
Hanyut mengalun bersama musik-musik tanah
Sudah lama tak jumpa butiran pasir dibawahnya
Yang kini tampak batang hidungnya
Barangkali ada yang menyurutkannya
Cita-citamu kini
Aku laut, biar saja
Lain kali aku pasti pasang lagi


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar



     Assalamua'alaikum.
     Bismillaah. Hai, Teman. Lamaaa sekali tak menyapa. Semoga hari-hari kita menyenangkan ya:) Hari ini saya ingin bercerita tentang suatu hal yang beberapa minggu yang lalu sempat ditanyakan oleh salah seorang teman saya. Dia tiba-tiba bertanya, "mengapa saya suka langit?". Mungkin karena dia melihat story di Instagram saya yang memang sering sekali mengunggah gambar langit hehe. Jangan ditanya, galeri di handphone saya memang kebanyakan gambar langit semua:D
     Langit. Tak sedikit orang yang menunggu untuk melihat berbagai macam fenomena darinya. Begitupun saya. Saya rasa banyak sekali ketenangan yang timbul setelah saya melihat langit sejenak. Saat suatu hari saya merasa dunia ini sempit, saya lebih memilih untuk menatap ke langit. Mengapa? Karena saya merasa ia akan selalu begitu luas. Kemudian pinta apapun yang ingin kita pinta pada Sang Pemilik Langit, maka selepas itu hati kita sedikit demi sedikit akan merasa lapang dan tenang. Betul tidak? Coba deh:')
     Seperti membaca dongeng-dongeng dari langit itu sendiri, didalam benak, saya merasakan berbagai macam rasa yang disampaikan oleh langit. Bagaimana saat langit merah merekah, merah muda pertanda jatuh cinta membara-membaranya, ungu gulana atau kuning keemasan pertanda semangat yang menyala-nyala. Semua memiliki versi keindahannya masing-masing. Pagi yang sesaat terang menuai ceria hingga mendung yang kelam mengurung hati, semua tetap sama. Pasti ada hati yang selalu saja menikmati. 
Namun saya paling mengagumi langit di batas hari. Itu yang paling saya senangi. Batas antara sore dan malam serta batas antara malam dan pagi. Karena meski tak selalu biru namun ia meneduhkan. Jingga yang menenangkan sebagai pembuka dan penutup hari. Selain langit pada saat-saat tersebut sering menampakkan keindahannya, ada waktu yang mustajab untuk kita berdoa dan tidak lepas dari doa Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wassalaam. Pagi yang mengawali siang hari dan sore yang mengawali malam hari. Pagi dan sore menjadi momentum yang baik untuk memohon kemaslahatan kita semua dan meminta perlindungan Allaah Subhanahu Wa Ta'ala untuk 12 jam ke depan:)
      Saya mengagumi langit sebagaimana jiwa saya mengagumi-Nya, bersyukur untuk segala rasa yang timbul oleh karenanya. Bila mata ini diajak kembali menatap langit, sejatinya sebab ada tujuan agar ucapan syukur itu terus bergema di bibir ini. Melangitkan doa menjadi kegiatan yang paling menyenangkan dan paling saya gemari, menyampaikan segala pinta serta mengadukan segala kesusahan dan kesedihan. Kita selalu bisa memohonkan segala sesuatu pada Sang Pemilik Langit dan meyakini Allaah Maha Mengabulkannya. Saya mencintai langit dan saya bahagia. Sebab di satu tempat entah dimana saya yakin ada seseorang yang tersenyum hangat sedang menatap langit yang sama dan ia juga melangitkan segala doa-doanya:) 

Bagaimana dengan langitmu hari ini? Semoga selalu teduh dan menenangkan ya..setenang hatimu:))))







Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar


Perjalanan unpredictable :D Cerita mau ke Air Terjun Gririmanik Wonogiri tapi ndak sampai tujuan karena cuaca yang kurang mendukung hehe walau ndak sampai tujuan ndak papa ndak ada perjuangan yang sia-sia semua perjuangan di muka bumi ini. Jadinya hanya foto foto aja dan menikmati indahnya alam yang sunggih luar biasa. Dapat foto-foto hijau yang menggemaskan dan memanjakan mata :D Semoga lain kali masih di beri kesempatan mengunjungi Air Terjun Girimanik ini. Dibawah ku kasih puisi sedikit yaaa wkwk



Rintik berbisik
Kabut membawa kita
Masing-masing mencoba
Kata-kata sudah dikosongkan
Tak ada lagi percakapan
Tak ada salahnya berbalik badan
Apa yang dikehendak tak mesti berjalan rancak
Dicatatan kaki itu, ku temu
Tiada yang sia-sia, menjelma kita
Buru-buru ditangkapnya gambar rumah tanpa jendela itu
Yang hewan-hewan ikut berlindung dibawahnya
Yang manusia banyak pula yang bergantung padanya
Diantara gigil matahari dan lirik-lirik basah
Kepada dedaunan yang subur waktu itu
Kita akan kembali
Menyempurnakan langkah-langkah kaki
Bertemu air-air yang terjun jatuh bersenyawa dengan bumi



  





Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Newer Posts
Older Posts

Categories

  • Anything
  • Cerpen
  • Dream
  • Family
  • Fiksi
  • Film
  • Food
  • Friends
  • Hobi
  • Islami
  • Lirik Lagu
  • Love Story
  • Motivasi
  • Puisi
  • Resep
  • Seni
  • Tips
  • Wish

recent posts

Blog Archive

  • ►  2023 (1)
    • ►  Juni (1)
  • ▼  2020 (4)
    • ▼  Juli (1)
      • Nanti Pasti Ada Waktunya
    • ►  Juni (1)
      • Aku Laut
    • ►  Maret (1)
      • Ada Apa dengan Langit?
    • ►  Januari (1)
      • Perjalanan Unpredictable
  • ►  2018 (7)
    • ►  April (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (12)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2015 (3)
    • ►  September (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2014 (7)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2013 (35)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2012 (5)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)

About Me

Retno Dwi Cahyani
Lihat profil lengkapku

Viewers

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates