Facebook youtube Pinterest Twitter LinkedIn instagram

A Lost Nemophilist

Tentang perempuan dibalik pepohonan yang selalu rindu menyelami hutan kata-kata

Disana,
Jauh dari perkotaan yang terus tumbuh jadi hutan beton
Debu-debu semakin berani
Langit-langit mudah menyerah
Ingin tumbang saja
Hujan berhari-hari 
Dan banjir adalah moment paling indah bagi orang-orang yang ingin menyelam dengan sampahnya sendiri
Deru mesin kendaraan berharmoni
Kira-kira, apa yang dikatakan antrian roda-roda kepada tubuh aspal yang seharian mandi matahari? 
Haha pikir saja sendiri
Masih musim kaum urban dan pekerjaan brutal yang tak kenal hari Minggu
Teriakan demonstran di jalanan adalah nyanyian yang terus didengungkan
Kombinasi antara cinta, kesedihan, keterpurukan, amarah dan elegi dalam bait-bait lirik Efek Rumah Kaca 
Perayaan matinya keadilan dan kemanusiaan
Kriminalitas ibarat kanker dalam tubuh
Akhirnya orang-orang lebih memilih makan kabut, 
Daripada makan asap kota
Melarikan diri daripada pelan-pelan mati terbunuh
Kuberi tahu satu hal; gunung-gunung itu akan selalu menjadi tempat pulang paling teduh 
Bagi jiwa-jiwa yang mudah rapuh akibat penyakit jenuh
Berburu keheningan menenggelamkan suara-suara gaduh

Di hari-hari langit senang memuramkan wajahnya, 210118



Image result for gunung di indonesia 
Pict Source: Okezone.com

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Cepat atau lambat
Suka atau tidak suka
Penjarah akan terpenjarah dengan hartanya
Tidur nyaman di ranjang kemanusiaan yang lapuk
Berbantal ego dan memakan bangkai tubuhnya sendiri
Tangisan kaum marjinal; musik favorit paling syahdu
Sekian lama menggenggam jeruji besi
Hingga waktu terus tumbuh dan berbuah kesadaran
Sungguh sudah lama jari-jari mereka tak menyentuh tubuh anak-anak mereka

Image result for korupsi
Pict Source: jadiberita.com
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Disini aku mencerna kehidupan dalam sebuah pikulan
Sesaat setelah takjub mewabah dan berganti kegelisahan
Batas antara mimpi, juang dan kenyataan
Menemukan balasan atas pertanyaan-pertanyaan yang didengungkan
Pemuda pemudi bercanda leluasa
Sedangkan di hamparan ketinggian seperti kamar terisolasi
Ada sosok melambai perih
Mimik-mimik yang gigih
Keyakinan sayup-sayup terlihat dari kornea hitam tertutup kelopak mata yang sesekali menciut
Adalah kaki gunung, sebagai perundak-undakan harapan
Sengal nafas adalah musik alami yang butuh untuk dinikmati
Jangan, jangan kau tanya harus seperti apa perjuangan itu
Gerobak dorong dan keranjang anyaman rotan sudah menjadi saksi
Kapalan di pundak dan kepulan asap yang menggantung dalam rongga dada
Aroma sulfur yang mengakar adalah sesak yang menyenangkan
"Hai tawa! Sampailah pada sulung hingga ke bungsu", katanya


Related image 
Pict Source: Nasional Tempo.co
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Categories

  • Anything
  • Cerpen
  • Dream
  • Family
  • Fiksi
  • Film
  • Food
  • Friends
  • Hobi
  • Islami
  • Lirik Lagu
  • Love Story
  • Motivasi
  • Puisi
  • Resep
  • Seni
  • Tips
  • Wish

recent posts

Blog Archive

  • ►  2023 (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2020 (4)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2018 (7)
    • ►  April (3)
    • ►  Februari (1)
    • ▼  Januari (3)
      • Rumah
      • Penjarah Ulung
      • Terisolasi
  • ►  2017 (12)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2015 (3)
    • ►  September (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2014 (7)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2013 (35)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2012 (5)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)

About Me

Retno Dwi Cahyani
Lihat profil lengkapku

Viewers

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates