Bismillahirrahmanirrahim.
Optimis, semangat, pasti bisa dan berani. Kata-kata tersebut yang akhir-akhir ini selalu terngiang di sela-sela lubang telinga saya. Menembus jauh ke lubuk hati dan menetap sebagai pegangan ketika saya ingin lari. Terkadang raga ini sering lalai karena terhasut oleh keyakinan hati yang belum benar-benar menguat. Kepercayaan diri yang seakan sungkan menyapa hati ini agar mau membukakan pintunya lebih lebar lagi agar lebih berani, membuat raga ini selalu tergetar ketika harus menuangkan kata-kata dihadapan massa. Saya selalu menekankan pada diri ini untuk belajar bisa menghargai diri sendiri dan jangan malu dengan kekurangan yang dimiliki. Bukannya malah bersembunyi dan mengucilkan diri menghabiskan banyak waktu bersama rasa pesimistis yang berhasil mengekang untuk maju.
Optimis, semangat, pasti bisa dan berani. Kata-kata tersebut yang akhir-akhir ini selalu terngiang di sela-sela lubang telinga saya. Menembus jauh ke lubuk hati dan menetap sebagai pegangan ketika saya ingin lari. Terkadang raga ini sering lalai karena terhasut oleh keyakinan hati yang belum benar-benar menguat. Kepercayaan diri yang seakan sungkan menyapa hati ini agar mau membukakan pintunya lebih lebar lagi agar lebih berani, membuat raga ini selalu tergetar ketika harus menuangkan kata-kata dihadapan massa. Saya selalu menekankan pada diri ini untuk belajar bisa menghargai diri sendiri dan jangan malu dengan kekurangan yang dimiliki. Bukannya malah bersembunyi dan mengucilkan diri menghabiskan banyak waktu bersama rasa pesimistis yang berhasil mengekang untuk maju.
Belajar. Belajar bukan hanya duduk terdiam sembari menatap dan menelaah tumpukan buku-buku yang berada di depan mata dengan tangan dilipat diatas meja sekolah ataupun kampus. Saya hanya terus meyakinkan pada diri ini tentang belajar itu bisa apapun, kapanpun, dimanapun dan bagaimanapun. Begitupun dengan belajar menghargai diri sendiri. Karena dengan menghargai diri sendiri kita bisa bergerak maju lebih dari sebelumnya. Kita lebih percaya diri dan mempercayai dengan sepenuh hati bahwa kita memang bisa.
Akhir-akhir ini saya sedang berusaha mendongkrak dinding zona nyaman saya. Saya ingin ia tumbang setumbang-tumbangnya. Apa guna dinding yang menjulang tinggi yang terasa nyaman dan bisa melindungi raga ini jika hal itu hanya menahan ruang gerak diri. Sulit memang. Tapi sebuah keyakinan akan menjadi dorongan untuk bisa move on. Bukan hanya move on, tapi juga move up! Tidak bisa dipungkiri akan banyak sekali godaan yang datang silih berganti dan senantiasa menghambat laju jalan ketika kita ingin menjadi jauh lebih baik lagi. Hal itu membuat kita tidak fokus akan tujuan utama yang telah kita tulis di lembar angan kita. Tetapi saya yakin usaha tidak akan menghianati. Allah pun juga telah berfirman untuk meyakinkan hamba-hambanya dalam surat An-Najm ayat 39 yang berbunyi, "dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya." (QS. An-Najm: 39)
Wake up and live!! Semoga kita selalu mendapat ridho dari Allah SWT untuk bisa istiqomah untuk terus lebih baik lagi kedepannya :))