­

Trauma

September 24, 2015 / BY Retno Dwi Cahyani
Sapalah, hingga putik bunga mahkota terlepas dari singgasananya Sapalah, hingga rona senja memudar sesaat sebelum pekat petang tiba Sapalah, hingga puing dedaunan berguguran manja tersapu angin malam Sapalah, hingga nyayian indah kenangan berubah menjadi nada-nada geram Adakah setitik cahaya remang yang dapat menuntun kawanku menghindari halusinasinya. Bahkan untuk berharap mendapat setitik cahaya terang pun ia merasa tak pantas. Ia bukan lari dari segerombolan semut-semut hitam yang dengan semangatnya mengejar dan merubung jari-jari kaki kecilnya. Tetapi...

Continue Reading