Ibuku Separuh Nafasku

by - Agustus 21, 2014

Dear : Ibuku Tersayang

Ibu..
Kesejukan, kehangatan, kesegaran yang selalu kau arahkan padaku
Mampu menyelimuti kehidupan ku, hari hariku
Seperti alam yang tak pernah lelah menyelimuti bumi 
Memberikan kenyamanan bagi seluruh makhluk hidup yang ada didalamnya

Ibu..
Walaupun anakmu ini tak sehebat orang diluar sana, aku tetap mencintaimu
Walaupun anakmu ini sering terlihat hina dimatamu, aku tetap menyayangimu
Walaupun anakmu ini sering terlihat bodoh saat bibir ini tak mampu mengeluarkan kata-kata manis di depanmu, aku tetap merindukanmu
Walaupun engkau jauh disana, tetapi anakmu ini selalu memelukmu dalam doa
Menciummu dalam linangan air mata
Merindukanmu di setiap derap langkah kakiku

Tiada hari yang kujalani tanpa sesosok ibu yang menguatkan hati
Engkau yang telah kuat mengandung diriku sembilan bulan lamanya
Engkau yang telah berjuang mati-matian demi mempertahankan nafasku
Engkau yang selalu terjaga dalam gelap malam untuk memperjuangkan hidupku

Ibu..
Jikalau tangan ini dapat menyeka ribuan pilumu, akan senantiasa ku lakukan
Tapi entah mengapa dan bagaimana
Engkau bisa tampak tegar bagai pucuk pepohonan yang kuat diterpa angin badai
Biarlah orang diluar sana berkata apa
Aku ingin sepertimu, Ibu..
Wanita yang selalu tegar, dan pantang menyerah
Yang dapat membelai duka menjelma menjadi tawa bahagia

Terkadang aku menahan rindu, Ibu..
Terpenjara oleh ruang dan waktu yang membatasi diri
Saat anakmu ini masih berada diperantauan
Sedang menimba ilmu untuk bekal dihari kelak
Menelan pahit rindu untuk bertemu dirimu

Aku tahu, mengeluh adalah suatu pantangan bagimu, Ibu..
Aku merasa bersyukur bahwa hari ini aku masih bisa mendengar suara emasmu
Ku bisa melihat dan menyentuh ragamu
Dan saat aku jauh darimupun
Aku tetap merasakan kehangatanmu walau kau berada jauh dipelupuk mataku
Seperti hangatnya mentari pagi yang memang tiada bisa ku gapai asalnya
Aku tetap merasakan kesejukanmu walau ragamu masih di seberang sana
Seperti sejuknya hembusan angin pagi yang memang tiada bisa ku sentuh wujudnya

Aku pernah terjatuh
Tapi engkau senantiasa menarik lenganku agar aku bisa berdiri kembali
Kadang ku merasa berat beban di pundakku telah melampaui batas
Tapi engkau senantiasa membiarkan ku berbaring diatas pangkuanmu

Menjadi yang terbaik adalah satu-satunya sumber kebahagiaan untukmu
Jikalau aku harus memberikan seluruh sinarku untuk menghangatkanmu, akan ku lakukan
Jikalau aku harus senantiasa berhembus disetiap waktu untuk menyejukkanmu, akan kulakukan
Jikalau aku harus terus-menerus mengalir untuk menyegarkanmu, akan kulakukan
Jikalau ragaku ini harus patah untuk selalu menopangmu, itupun akan kulakukan

Tapi jikalau semua yang kulakukan itu hanya sesaat, dan tak bisa ku ulangi lagi
Apa mungkin hanya penyesalan yang terus menyelimuti diri?
Apakah aku dapat setegar engkau, Ibu?

Aku tak pernah memilih terlahir dari rahimmu
Tapi aku tahu, Allah telah memilihkan suatu rahim yang kuat untukku berlindung dari ancaman dunia diluar sana yang begitu menakutkan
Sering ku perfikir, ku ingin kembali berada di rahimmu dan tak pernah terlahir kembali
Karna aku takut akan dunia ini
Dunia yang nyatanya begitu kelam, sembunyi dari masa silam ku yang kejam
Seakan aku selalu merasa terancam, serasa seperti sebuah anak panah yang selalu membidik ke arahku
Tapi engkau selalu berada disisiku
Dapat membalikkan keadaan hanya dengan sebuah usapan lembut kasih sayang yang melayang dipipiku
Terkadang ku merajuk dan merengek-rengek, tapi kesabaranmu mengalahkan segalanya

Engkau selalu tersenyum dibalik letihmu, Ibu..
Bagaimana bisa ku merasakan kesakitanmu, karena selalu kau sembunyikan dibalik senyuman manismu
Terkadang ku mendengar isak tangismu di kesunyian malam
Dan hati anak mana yang tak tergetar dengan itu semua
Air mata ini mengalir deras mengingatmu
Tapi engkau terus berjalan dengan kokoh walaupun aku tahu hatimu sedang rapuh

Sering kuperhatikan raut wajahmu yang semakin menua seiring beralannya waktu
Sering ku belai halus rambutmu yang semakin hari semakin kusam dan memutih
Pernah ku tatap raut wajahmu ketika engkau terlelap dalam keheningan malam
Sering ku bayangkan bila suatu saat matamu takkan bisa terbuka kembali
Dan aku hanya bisa meratapi disini
Ketika tubuh ibuku telah benar-benar terbujur kaku dan tak terlihat lemah
Ketika tiada lagi sandaran hatiku karena telah tergulai tak berdaya
Ketika tiada lagi usapan lembut yang selalu menyeka air mataku
Ketika teringat segala nasihatmu yang seringkali kuabaikan
Ketika teringat segala nada tinggi yang seringkali ku luncurkan padamu
Hati ini teriris seketika

Ibu.. Akan ku berikan segala yang terbaik untukmu
Agar kau tidak merasa bahwa peluh dan air matamu yang telah menyatu akan menjadi sia-sia
Kemudian memeluk erat tubuhku dengan terbalut deraian air mata bahagia
Engkau telah memberikan kasih sayang tanpa mengharapkan balasan dan mungkin takkan pernah terbalaskan untukku
Walau begitu banyak kekurangan ada padamu dimata orang, tapi engkau selalu sempurna dimataku
Engkau selalu setia mendengarkan jeritan tangis tawa bahagia dan ketika duka lara melanda

Ibu..
Seiring bertambahnya usiamu kini, doaku akan terus mengalir
Semoga engkau panjang umur, senantiasa sehat walafiat dan diberi lindungan oleh Allah SWT
Selalu taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan selalu tabah menjalani hidup ini
Terima kasih telah mendidikku dengan kasih sayangmu
Terima kasih atas segala yang telah kau berikan kepadaku selama ini
Rasa terima kasih ku untukmu tiada berujung, Ibu..
Karena engkau adalah ibuku
Ibuku yang senantiasa ku sayang dan ku cintai, begitu sebaliknya
Ibuku yang cantik, ibuku yang anggun, ibuku yang soleha..
Selamat ulang tahun ibu, aku menyayangimu :') :*




  Ponorogo, 20 Agustus 2014            
ttd                              
  Putri kecilmu yang sekarang sedang tumbuh

You May Also Like

0 komentar