Teriakan Agen Semesta

by - April 30, 2017

Harus kunamai sebagai apa?
Pecahan diriku yang dinilai pusing dan membosankan bagi kaum Millennial?
Kepingan semesta dalam diriku yang berbicara hingga kuping mereka menjadi bengal
Udara lembab dan mata sembab yang menyatu dalam butiran sajak satire
Pagi yang cerah dan malam yang bergairah, apa bedanya?
Aku bebal, tak segera ku temui jawaban
Di bilik usang tempatku berpulang 
Terasing di celah remang-remang dengan ribuan jejak kaki kawan
Meneguk lembaran kisah pribumi pengagung Eropa di "Bumi Manusia"
Hingga membabat habis keganjalan dikehidupan "Orang-Orang Bloomington"

Sesaat kita merangkul dunia yang mustahil kita sentuh seperti menggenggam udara
Kita tidak melihat, akan tapi kita begitu merasa
Lalu waktu berputar dan terlihat begitu sadis
Menenggelamkanku dalam musim berkabut yang tak lagi tipis
Lihat!! Layar handphone berkedip dengan pintarnya dan segera aku dimakan habis
Langkah kaki melirih serupa sepi yang menyusup pada dinding-dinding dan menjadi dingin
Dahaga merapuh seperti tak akan haus kembali
Waktu begitu sempurna sedangkan manusia lebih memilih egonya
Berpendar dalam pengetahuan yang tak utuh seperti menikmati hidangan sehari-hari
Hhhh.. 
Mungkin tanda tanya yang kemudian akan mencangking mimpi-mimpi kecil kembali kemari 
Menemukan hutan, lautan, dan jalanan dalam kerut dahi yang paling mengasyikkan


                                                                                                              Image source: Pinterest



You May Also Like

0 komentar