Hay, sedang apa kalian disana? :')

by - September 19, 2013

Didalam potret kehidupan yang pernah kucari, ada kalian yang pernah singgah di hati diantara berjuta manusia di dunia ini. Mengisi relung hati dan menggerogoti memori hingga terisikan dengan puing-puing kenangan yang takkan pernah padam. Ini rindu. Yang semakin memaksaku  ingin mencabik jala-jala penghalang untuk sebuah tatap muka. Ingin ku meronta, tapi ku hanya bisa diam membisu di balik sekat diantara kita. Ingin ku masuk kedalam samudera yang paling dalam, hingga ku teriak dan tak lagi terdengar. 

Masihkah kalian ingat? Pertemuan sekejap yang mampu merubah segalanya. Berbeda dari keadaan sebelumya. Kita pernah duduk bersama, berjalan bersama, berlari bersama, bahkan membulirkan peluh  bersama seiring berjalannya masa-masa itu. Aku hanya ingin Tuhan mempertajam memoriku otakku, hingga kalian masih tetap singgah dalam anganku dan tak terkikis oleh dentingan waktu yang kian terpacu.

Berbagi rasa suka dan duka bersama itu rasanya sungguh nyaman. Tidakkah kalian ketahui? Setetes air mata pernah terjatuh dan mengalir untuk mengartikan sebuah kebersamaan. Karena kalian benar-benar nyata. Bukanlah sebuah bayangan yang hadir hanya untuk dihiraukan. Bukanlah ilalang yang tidak diinginkan keberadaannya karna hanya akan mengganggu pandangan. Bersama kalian, dunia terasa begitu hangat. Bagaikan mentari pagi di hari yang cerah. Bersama kalian, dunia terasa begitu menyegarkan. Bagaikan embun pagi di pucuk dedaunan.

Mungkin ada kalanya ego membuat kita tak sejalan. Membuat pertentangan kecil yang tiada berarti. Tapi disisi lain, kita belajar untuk mengerti dan pahami, bahwa menyelaraskan jalan pemikiran orang yang berbeda memang tak mudah. Jalan pintas pun belum mampu menemukan jalan keluar sebenarnya. Mau tidak mau kita pun ikut terseret dalam arus penyesalan jika kita masih merasa yang paling benar dan tak jua muncul kelunakan hati.

Ku hanya bisa berteman dengan bias khayal, ku hanya bisa bercinta dengan untaian kata, ku hanya bisa mengalunkan jemari dalam rangkaian kalimat, dan hanya bisa mencurahkan segalanya di dalam segenap bait yang aku torehkan hingga terajut sebuah paragraf yang terjalin menjadi sebuah sajak. Hanya untuk mengetahui sesuatu. "Sedang apa kalian disana??" Dan aku hanya bisa mendendam rindu.





Kita kuat, meskipun kutahu hati kita rapuh di awal. Keyakinan takkan menjatuhkan. Dia hanya akan mendorong kita untuk terus maju kedepan, sampai akhir nanti. Mencapai segala tujuan awal kita yang mungkin akan berseberangan. Biarlah kali ini waktu yang memegang kendali, hingga akhirnya kan menyatukan langkah kita kembali suatu saat nanti - rdc :') We must endure and keep strong, and know that this life must go on. Missyooouuuuu guys

You May Also Like

0 komentar