Terisolasi

by - Januari 11, 2018

Disini aku mencerna kehidupan dalam sebuah pikulan
Sesaat setelah takjub mewabah dan berganti kegelisahan
Batas antara mimpi, juang dan kenyataan
Menemukan balasan atas pertanyaan-pertanyaan yang didengungkan
Pemuda pemudi bercanda leluasa
Sedangkan di hamparan ketinggian seperti kamar terisolasi
Ada sosok melambai perih
Mimik-mimik yang gigih
Keyakinan sayup-sayup terlihat dari kornea hitam tertutup kelopak mata yang sesekali menciut
Adalah kaki gunung, sebagai perundak-undakan harapan
Sengal nafas adalah musik alami yang butuh untuk dinikmati
Jangan, jangan kau tanya harus seperti apa perjuangan itu
Gerobak dorong dan keranjang anyaman rotan sudah menjadi saksi
Kapalan di pundak dan kepulan asap yang menggantung dalam rongga dada
Aroma sulfur yang mengakar adalah sesak yang menyenangkan
"Hai tawa! Sampailah pada sulung hingga ke bungsu", katanya


Related image 
Pict Source: Nasional Tempo.co

You May Also Like

0 komentar