Suara 1

by - Agustus 17, 2017

Masih adakah denyut nadi Indonesia?
Yang negaranya dianggap bianglala
Oleh bandit-bandit bergincu dan berdasi
Mengerek citra setinggi-tingginya
Berlaku elok namun miris bak pengemis
Pewarta menggunjing kepalsuan 
Kejujuran seperti barang haram
Barang haram dianggap obat penenang
Kunang-kunang jantan merayap pada kolong-kolong jembatan saat malam
Menyorot peradaban yang merapuh
Keadilan tak sehangat kemarin sore
Kemanusiaan terusir, tergusur, dan terjajah
Sengal nafas pencari kebenaran dianggap lelucon
Kemudian dihabisilah ia dengan bengis
Dan nyawa-nyawa dianggap uang receh
Ah jelata bagaikan ikan tongkol dimakan kucing-kucing raksasa
Kesenjangan pun seperti makanan biasa
Ah ngeri
Yasudahlah, 
Salam takzim kepada bapak ibu petinggi di pintu-pintu mercusuar dini hari
Kami hanya rindu hati dan nurani yang murni membangun negeri

Doa kita masih sama, mari kita doakan agar semua persoalan di negeri kita terselesaikan dengan damai, negeri kita aman, dijauhkan dari pemimpin dzalim yang menyengsarakan rakyat dan selalu dalam lindungan Allah Ta'ala. Merdeka dengan semestinya. Aamiin Yaa Rabb. 
Dirgahayu Indonesiaku!!

(Mlg, 170817)

Image result for merah putih di atas gunung
Pict Source:  Tribunnews.com

You May Also Like

0 komentar